Rabu, 31 Agustus 2011

hidup dalam kebenaran


HIDUP DALAM KEBENARAN KRISTUS
Roma 4 : 14-17                                                                                   26-Januari 2010
"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."Roma 14:
 Paulus memastikan bahwa permasalah utama dari kepercayaan kita adalah "kebenaran dan damai dan sukacita di dalam Roh Kudus". Mulai sekarang kita tahu bahwa "kebenaran" adalah salah satu kata terpenting dalan kitab Roma. Rasul Paulus menggunakan kata itu sekitar 35 kali dalam kitab Roma saja. Itu adalah kata yang ia gunakan untuk menyimpulkan keselamatan yang diperoleh melalui Yesus. Baginya kebenaran melalui Kristus adalah hal yang paling inti dari agama Kristen. Tanpa kebenaran Kristus diterima ke dalam hati melalui iman maka Kekristenan itu tidak ada.  
Salah satu buah kebenaran dalam pikiran Paulus adalah damai. Ia menunjuk pada dua jenis damai dalam suratnya : damai dengan Allah dan damai dari Allah. Yang pertama kita jumpai dalam Roma 5:1, dimana ia menulis bahwa ,"karena kita yang telah dibenarkan oleh iman, maka kita beroleh damai dengan Allah"). Yang kedua ia sebutkan dalam Filipi 4: 6,7, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah ... Dan  damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus ".
 Buah kedua dari kebenaran ialah sukacita. Salah satu fakta menyedihkan dari kehidupan ini ialah bahwa terlalu banyak orang Kristen kelihatan begitu sedih. Orang merasa heran dimana letaknya inti dari agama mereka. Sebaliknya Paulus, bersukacita walau dalam kemalangan. Mengapa? Karena Yesus adalah Tuhan dan Juruselamatnya. Untuk definisi rangkap tiga Paulus tentang agama semuanya penting. Terlalu banyak orang menginginkan sukacita dan damai tanpa kebenaran. tetapi mereka hanya berada pada ekor dari hubungan yang benar dengan Allah.
Oleh karena itu paulus memperhadapakan  jalan kepada kita yaitu melalui iman dengan cara menerima kasih karunia Allah yang telah disediakan  kepada kita, hingga kita dapat memasuki persekutuan yang kudus. Amin/
Doa. Ya Tuhan Allah, bimbinglah kami agar tetap tidak kwatir dalam dunia ini. Tetapi tetap setia mengikut Engkau. Amin
KJ. 407




HANYA KARENA KASIH KARUNIA.
Roma 3 : 19-22                         5 Pebruari 2010
“Kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan” (Roma 3:22).
    
Berbagai tindakan dan perbuatan telah dilakukan Allah untuk melepaskan manusia dari cengkraman dosa. Allah telah memberikan hukum-Nya, Hukum Taurat, untuk menuntun manusia ke jalan yang benar, tatapi manusia ternyata tidak dapat kembali kepada Allah. Hukum Taurat itu ternyata tidak dapat membenarkan manusia, sekalipun dijalankan dengan sebaik-baiknya. Kemudian Allah mengutus para nabinya, memberikan firman-Nya untuk dilaksanakan di dalam kehidupan sehari-hari, hal itu juga ternyata tidak dapat menyelamatkan manusia itu dari kuasa dosa.
Terakhir, Allah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan agar tidak menjadi milik iblis. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Akan-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepda-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3: 16). Allah menyelamatkan manusia melalui, di dalam dan oleh Yesus Kristus. Untuk itu Yesus Kristus harus menanggung penderitaan, bahkan mati di kayu salib, sebagai tebusan terhadap manusia. Paulus berkata: “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar” – “Ai arga do hamu ditobus” – “ karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” (1Kor. 6: 20). Sebagai hasil konkritnya, Paulus mengatakan: “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup” (Rm. 5:18).
Barangsiapa yang percaya kepada Yesus Kristus akan selamat. Itu berarti keselamatan diperoleh bukan lagi dengan cara melakukan hukum Taurat, tetapi cukup dengan beriman kepada-Nya. Berbagai peristiwa keselamatan yang dilakukan Yesus Kristus kepada orang berdosa hanya berdasarkan iman kepada-Nya. Hal itu dapat dilihat dalam berbagai peristiwa. Misalnya, seorang perempuan berdosa datang kepada Yesus untuk memohon pengampunan dosa. Ia menangis di kaki Yesus sambil meminyakinya dengan minyak yang harum dan menyekanya dengan rambutnya penuh kasih. Atas dasar sikap dan perbuatannya itu, Yesus berkata kepada perempuan berdosa itu: “Dosamu telah diampuni” – “Imanmu telah menyelamatkanmu. Amin
Doa. Ya Tuhan Yesus Kristus, hanya Engkaulah yang dapat menyelamatkan kami dari segala belenggu. Amin.













MENABUR  DAN MENUAI
Markus 4:26-29                                                                                   27 Pebuari 2011
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” – Markus 4:29
Benih adalah sesuatu yang sangat kecil dan nampak kurang berarti, tetapi apabila benih itu ditanam di tanah yang tepat, lambat laun akan mengalami pertumbuhan, menjadi tunas dan pada akhirnya menghasilkan buah. Seorang petani yang tekun menabur benih mempunyai harapan di kemudian hari akan menuai hasilnya. “…petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.” (Yakobus 5:7).Tuhan Yesus sendiri mengumpamakan hal Kerajaan Allah seperti orang yang sedang menabur benih, karena tidak ada suatu apa pun di dunia ini yang tidak berasa dari benih. Ketika Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, Dia juga menaburkan benih firmaNya yang dapat kita baca di dalam Kejadian pasal 1: “Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ “ (ayat 3) dan seterusnya. Dan Tuhan Yesus sendiri adalah ‘benih’ yang ditabur Allah ke dalam dunia untuk mati. Melalui kematianNya, manusia berdosa diselamatkan dan diperdamaikan dengan Allah, sehingga tuaian besar dibawa ke dalam KerajaanNya. “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12:24).Sama halnya dengan prinsip Kerajaan Allah, kita pun yang hidup di dunia ini tidak bisa terlepas dari hukum menabur dan menuai. Jadi kita harus berusaha untuk terus menabur tanpa harus memikikan bagaimana benih itu akan tumbuh karena Tuhan sendiri yang “…melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah…” (2 Korintus 9:10-11). Jangan pernah lelah atau berhenti untuk menabur! Tapi, bagaimana kita harus menabur? Menabur dalam daging atau Roh? Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa orang yang menabur dalam dagingnya akan menuai kebinasaan, sedangkan orang yang menabur dalam Roh akan menuai kehidupan kekal (baca Galatia 6:8). Memang saat menabur kita tidak langsung dapat menuainya, tetapi pada saatNya musim panen itu akan tiba! Amin
Doa. Ya Tuhan Allah, biarlah firmanMu yang kami dengar menjadi benih yang tumbuh dalam hidup kami. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar